Bank Indonesia Optimis Target Investasi Di Jabar Tahun Ini Tetap Tertinggi

Bandung (BRS) – Belum lama ini Pemerintah mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD Tahun 2025. Ini berarti akan ada efisiensi di berbagai pos anggaran tanpa mengganggu layanan publik yang esensial.

Terkait hal tersebut, Deputi Kepala Bank Indonesia Perwakilan Jawa Barat, Muslimin Anwar mengatakan, ekonomi Jabar di 2025 diprediksi akan tetap tumbuh positif. Di mana pada tahun lalu capaian pertumbuhan ekonomi Jabar mencapai 4,95 persen.

“Tahun ini pun masih optimistis ada dalam target antara 4.75 hingga 5.5 persen,” ucapnya dalam acara Bewara Jawa Barat (BEJA) di Gedung Sate Bandung, Selasa (11/2/2025).

Muslimin menegaskan, kebijakan pemerintah terkait efisiensi pada APBN/APBD tentunya akan memberikan dampak perlambatan pertumbuhan pada beberapa sektor, namun juga sektor lainnya justru akan tumbuh sehingga mampu mendorong PDRB.

Ia menambahkan, pertumbuhan ekonomi di tahun 2025 didorong oleh peningkatan aktivitas konsumsi, perbaikan ekspor dan iklim investasi yang lebih kondusif.

Sementara itu, prospek investasi 2025 diprakirakan tumbuh kuat pada rentang 7%-7,8% (yoy), didukung oleh tren penurunan tingkat suku bunga dari Bank Sentral dunia hingga komitmen Asta Cita ke-5 untuk mendorong hilirisasi dan industrialisasi yang dapat menjadi stimulus positif untuk sektor industri pengolahan Jawa Barat.

“Meski demikian, masih perlu berjaga-jaga atas potensi divergensi pertumbuhan ekonomi dunia yang melebar dan tekanan pelemahan berbagai mata uang dunia” tegas Muslimin Anwar.

Selain itu, bauran kebijakan Bank Indonesia yang pro-stability and pro-growth akan terus mendukung stabilitas dengan terus mencermati ruang pertumbuhan.

Bank Indonesia juga telah memperkuat aturan kebijakan likuiditas makroprudensial (KLM) yang pada akhirnya dapat berkontribusi dalam penciptaan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Bank Indonesia terus berkomitmen memfasilitasi dan mendukung arus investasi masuk dalam rangka menyukseskan program prioritas Pemerintah Jabar Istimewa 2025, melalui berbagai kanal kebijakan, hingga integrasi Investor Relations Unit (IRU)- Regional Investor Relations Unit (RIRU)- Global Investor Relations Unit (GIRU) yang dapat mendukung efektivitas kegiatan promosi perdagangan dan investasi,” ungkapnya.

Begitu juga sinergi dan kolaborasi program kegiatan Bank Indonesia Jabar bersama Pemprov Jabar seperti West Java Investment Challenges dan West Java Investment Roadshow akan terus dilaksanakan guna mempromosikan proyek investasi Jawa Barat.

Sementara itu, Kepala DPMPTSP Jabar Nining Yuliastiani, menyampaikan bahwa sektor industri pengolahan dan informasi komunikasi masih menjadi sektor utama yang menarik minat investor sepanjang tahun 2024 lalu.

“Berbagai langkah strategis dipersiapkan guna memberi kemudahan bagi investor untuk menanamkan modal di Jawa Barat, antara lain melalui aplikasi OSS dan pusat pelayanan terpadu satu pintu,” kata Nining.

“Sinergi program kerja baru seperti West Java Investment Hub serta Investment Localpreneur Partnership turut sedia mendorong peningkatan investasi Jawa Barat 2025,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *