Bandung (BRS) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat akan menggelar Kirab Budaya sebagai rangkaian puncak acara Hari Jadi Ke-80 Provinsi Jabar.
Kirab Budaya ini akan menampilkan keindahan kostum kerajaan, cerita rakyat, atraksi seni tradisional, dan jampana/dongdang berisi makanan khas Jawa Barat.
Acara tersebut rencananya akan diikuti oleh sekitar 3000 orang peserta yang akan berjalan kaki, mengendarai kuda, dan juga kereta kencana.
Kirab Budaya akan dimulai pukul 15.00 – 18.00 WIB, dengan rute yang akan dilalui, yakni Gedung Merdeka – Jalan Soekarno – Jalan Naripan – Jalan Braga – Jalan Suniaraja (Viaduct) – Jalan Wastukencana – Jalan R.R.E Martadinata – Jalan H. Juanda – Jalan Diponegoro – dan berakhir di Gedung Sate.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar, Iendra Sofyan, mengatakan bahwa Kirab Budaya ini akan menampilkan aspek kebudayaan Jawa Barat secara lengkap dengan menunjukan keberagaman budaya kerajaan yang pernah berdiri di tanah Jawa Barat.
“Diawali dengan rapat paripurna di Gedung Merdeka pada pukul 13.00 WIB, yang kemudian dilanjutkan dengan karnaval Kirab Budaya mulai pukul 15.00 WIB. 41 ekor kuda akan berada di barisan paling depan,” kata Iendra, Senin (18/8/2025).
Kirab Budaya ini juga akan menampilkan keberagaman budaya Jawa Barat melalui para kepala daerah yang akan memimpin pasukannya dengan berkuda. Estimasi jarak tempuh adalah 4,2 kilometer dengan perkiraan waktu tempuh lebih kurang satu jam.
“Pak Gubernur KDM ingin kembali mengingatkan sejarah dan budaya Jabar yang beragam dari kerajaan Kacirebonan, Tarumanegara, Galuh Pajajaran, Pakuan, hingga Sumedang Larang,” tambah Iendra.
Dalam rangka mempersiapkan Kirab Budaya, beberapa ruas jalan akan ditutup pada jam-jam tertentu saat rombongan kirab melintas. Sterilisasi parkir juga akan dilakukan untuk memperlancar jalannya Kirab Budaya.
Dengan Kirab Budaya ini, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan budaya dan sejarah Jawa Barat.
Selain itu, acara ini juga diharapkan dapat menjadi momentum untuk memperkuat identitas dan kebanggaan masyarakat Jawa Barat terhadap provinsi mereka.