Bandung (BRS) – Aksi massa yang berlangsung pada Jumat (29/8/2025) siang hingga malam hari, menyisakan sejumlah kerusakan, seperti diantaranya bangunan cagar budaya, rumah makan dan motor yang dibakar oleh massa.
Terkait hal itu, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, dan akrab disapa KDM, memastikan pemerintah provinsi (Pemprov) akan memberikan bantuan bagi warga yang terdampak kericuhan dalam aksi unjuk rasa tersebut.
Bantuan itu berupa penggantian sepuluh unit sepeda motor yang hangus terbakar serta dukungan pembangunan kembali rumah makan yang dibakar massa.
“Kami menyiapkan bantuan untuk membeli 10 unit sepeda motor baru. Begitu juga rumah makan yang dibakar, akan kami support untuk segera dibangun kembali,” kata KDM saat meninjau lokasi bangunan rumah makan yang dibakar massa di Bandung, Sabtu (30/8/2025).
Kericuhan dalam unjuk rasa solidaritas untuk pengemudi ojek online Affan Kurniawan itu menyebabkan sejumlah fasilitas umum rusak. Massa memblokade jalan, membakar rumah makan, kendaraan, hingga merusak properti warga.
Selain bantuan fisik, KDM menegaskan pemerintah juga akan menjamin keberlangsungan hidup karyawan rumah makan yang kehilangan mata pencaharian.
“Saya tidak mau ada rakyat yang makin susah. Aksi ini adalah ekspresi kekecewaan karena rakyat merasa belum mendapat keadilan. Tapi jangan sampai menambah ketidakadilan bagi orang lain,” tegas KDM.
KDM menyoroti adanya pihak-pihak yang diduga menunggangi aksi untuk menimbulkan kerusuhan. Ia mengungkap, sepanjang malam hingga Sabtu dini hari dirinya terus berkomunikasi dengan berbagai pihak terkait kondisi di lapangan.
“Sebagian dari mereka ada yang tidak mengerti, hanya ikut-ikutan. Tapi ada juga yang memang sengaja mempersiapkan untuk rusuh,” katanya.
Menurut KDM, kelompok yang berniat rusuh itu terorganisir dan terlatih. Mereka sengaja mundur menjelang pagi, meninggalkan massa yang tidak tahu-menahu untuk berhadapan langsung dengan aparat.
“Yang akhirnya jadi korban adalah masyarakat biasa, pengunjuk rasa tulus, atau pengendara motor yang kebetulan melintas,” ucapnya.
Karena itu, KDM menegaskan akan bersikap tegas terhadap setiap aksi anarkis di wilayah Jawa Barat. Ia menyebut tindakan destruktif tidak hanya merugikan masyarakat luas, tetapi juga memperkeruh suasana solidaritas yang semestinya dijaga tetap damai.
Di tengah situasi yang memanas, KDM mengimbau warga Jawa Barat agar tetap mengedepankan rasa kebersamaan. Menurutnya, penyampaian aspirasi adalah hak setiap warga negara, tetapi harus dilakukan dengan damai tanpa mengorbankan kepentingan orang lain.
“Kita harus menjaga keharmonisan. Solidaritas jangan sampai berubah menjadi permusuhan antarwarga. Itu yang saya harapkan,” tegas KDM.
Ia juga meminta aparat keamanan bertindak proporsional dan tidak memicu ketegangan baru. Pemerintah provinsi, lanjutnya, akan terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan kondisi tetap terkendali.
Diketahui, aksi massa di depan Gedung DPRD Jabar ini menjadi rangkaian dari aksi solidaritas nasional atas meninggalnya pengemudi ojek online, Affan Kurniawan. Sejumlah kota besar lain juga dilaporkan menggelar aksi serupa. Pemerintah daerah berharap situasi dapat segera kondusif agar aktivitas masyarakat kembali normal.