Peringatan HUT ke-80 RI di Jabar Dimulai dengan Renungan Suci di TMP Cikutra

Bandung  (BRS) – Rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Jawa Barat diawali dengan Apel Kehormatan dan Renungan Suci di Taman Makam Pahlawan (TMP) Cikutra, Kota Bandung, pada Minggu (17/8) dini hari.

Tradisi tahunan ini menjadi momen khidmat untuk mengenang dan menghormati jasa para pahlawan yang telah berkorban demi merebut dan mempertahankan kemerdekaan bangsa. Upacara digelar tepat pukul 00.00 WIB, dengan suasana hening yang hanya diterangi cahaya obor dan doa yang dipanjatkan bagi arwah para pejuang.

Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Jabar, Akhmad Taufiqurrachman, menegaskan bahwa apel kehormatan ini bukan sekadar seremoni, melainkan wujud nyata penghormatan generasi penerus terhadap perjuangan para pendahulu.

“Renungan Suci adalah pengingat bahwa kemerdekaan yang kita nikmati hari ini lahir dari darah, keringat, dan air mata para pahlawan. Dari momen inilah kita diajak menundukkan kepala, menyelami makna perjuangan, dan meneguhkan komitmen untuk menjaga persatuan serta mengisi kemerdekaan dengan karya nyata,” kata Akhmad di Gedung Sate, Jumat (15/8/2025).

Ia menambahkan, prosesi dini hari tersebut menjadi penghubung emosional antara generasi masa kini dengan para pejuang bangsa.

“Setiap langkah yang kita lakukan dalam pembangunan Jawa Barat harus berpijak pada nilai-nilai pengorbanan para pahlawan. Tanpa itu, kita akan mudah melupakan akar sejarah yang membentuk kita sebagai bangsa,” imbuhnya.

Memasuki pagi hari, suasana khidmat berganti dengan kemeriahan saat masyarakat Kota Bandung menyambut kirab budaya. Ribuan warga diperkirakan memadati jalur kirab untuk menyaksikan parade seni, musik, dan tradisi yang mencerminkan keberagaman budaya Jawa Barat.

Kirab budaya ini tidak hanya menjadi perayaan lahirnya 80 tahun Indonesia merdeka, tetapi juga melanjutkan spirit yang hadir sejak dini hari di TMP Cikutra. Dari heningnya renungan atas jasa para pahlawan, masyarakat diajak beranjak menuju semaraknya perayaan, sebagai simbol perjalanan bangsa dari perjuangan menuju pembangunan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *