Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah bidang yang paling menarik dalam bisnis. Salah satu alasannya adalah dalam MSDM yang dikelola adalah manusia dengan segala keunikannya. Manusia bukanlah mesin, bukanlah robot yang dapat dengan sistematik deprogram untuk bekerja mencapai tujuan sesuai dengan pola dan program yang telah dibuat terus sama mulai dari A sampai Z. Manusia mempunyai pikiran, hati, dan perasaan yang senantiasa berubah, oleh karena itu manusia bersifat dinamis. Oleh karena itu diperlukan kelenturan dalam mengelola SDM, sehingga di bagian satu dari buku ini, penulis akan kemukakan Tantangan, Pengertian dan orientasi Konsepsi MSDM, termasuk di dalamnya adalah Lingkungan MSD baik secara individual, organisasional, maupun manajemen bakat yang akhir akhir mengemuka sebagai bagian kedinamisan MSDM yang memandang manusia dengan keunikannya masing-masing sehingga majikan tertarik untuk mengembangkan potensi karyawan dengan bakatnya masing-masing. Dalam manajemen bakat, pandangan majikan bukan lagi hitam-putih, salah-benar tetapi sudah bergeser kepada manfaat-mudharat. MSDM nantinya akan lebih tertarik untuk mengembangkan potensi karyawan untuk kemanfaatan perusahaan dan menyembunyikan kelemahan karyawan untuk menekan mudharat sehingga bisa mengurangi biaya bagi perusahaan. Buku ini, seperti buku teks MSDM lainnya juga melingkupi kajian MSDM pada umumnya. Bab-bab mengenai Desain Pekerjaan dan Perencanaan SDM, Rekrutmen SDM, Proses Seleksi, Latihan dan Pengembangan, Penilaian Kinerja, Pengelolaan Karier, Penggajian, Tunjangan dan Insentif, dan Etika dan Serikat Pekerja. Untuk memudahkan pemahaman, penulis sajikan beberapa contoh untuk setiap bab dab sub bab yang berasal dari kajian ilmiah (riset) yang telah dipublikasikan dalam jurnal atau prosiding konferensi. Beberapa penulis ambilkan dari kasus kasus di dalam Indonesia, beberapa pula kami rujuk dari kasus kasus internasional yang masih relevan dengan MSDM di Indonesia. Beberapa kasus itu kami panjangkan menjadi bahan pertanyaan atau bahan diskusi terstruktur dalam kelas yang kami sajikan di akhir setiap bab. Tantangan MSDM akhir akhir ini adalah globalisasi, dimana bisnis sudah tidak lagi mengenal batas Negara dan ideology. Oleh karena itu MSDM sebagai software perusahaan atau unit bisnis perlu untuk memahami bisnis global dengan segala variannya. Di lingkup ASEAN, tahun 2015 ini sudah memasuki Asean Economics Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Dalam MEA itu akan terbuka praktek ekonomi bebas di 10 negara Asean. Tidak akan dibenarkan lagi adanya pembatasan dagang atau bisnis antar Negara Asean yaitu pembatasan Tarif (termasuk pajak ekspor / impor) dan kuota (jumlah yang diekspor / impor). Sehingga kekuatan produk dari Negara Asean hanya bersandarkan pada mutu dan kemampuan manajemen (termasuk MSDM) saja. Untuk itu dalam bab ke 11, penulis khusus membahas perihal Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dan Mengelola SDM Internasional. K3 menurut penulis perlu masuk dalam bab MSDM Global untuk mendukung peningkatan mutu MSDM sehingga bisa lebih kompetitif dalam hal mutu dan produktivitas. Sedang sub bab Mengelola SDM Internasional adalah dimaksudkan untuk memberi perspektif dan persiapan tentang potensi untuk mengelola SDM dari Negara lain di perusahaan domestic maupun mengelola SDM dari Negara lain di perusahaan di luar negeri. Potensi itu semakin terbuka bila bisnis menjadi semakin berkembang dan bertumbuh. Bagian akhir dari buku ini adalah disiapkan untuk bisnis kecil yaitu Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang dalam praktek bisa juga diperluas menjadi UMKM dengan tambahan bisnis mikro. Meskipun terdapat anggapan bahwa tidak diperlukan MSDM dalam UKM maupun UMKM, namun penulis tetap yakin bahwa MSDM tetap diperlukan. Modifikasi MSDM diperlukan untuk menjamin kelenturan dan keluwesan bisnis UKM yang baru berkembang bahkan seringkali baru berdiri. Oleh karena itu dalam bab ini MSDM ditekankan pada MSDM yang sederhana yang fleksibel. Di akhir bab ini juga akan diulas sub bab mengenail Perusahaan Keluarga. Dalam banyak kajian, Perusahaan Keluarga menempati posisi yang strategis dalam perekonomian di banyak Negara. Bukan saja di dalam perekonomian Negara-negara sedang berkembang, tetapi juga di Negara-negera maju. Sumbangan Perusahaan Keluarga terhadap Produk Domestik Bruto berkisar antara 70% sampai 90%. Menyumbang Negara dalam hal penyerapan tenaga kerja antara 65%-95%. Oleh karena itu dalam bab terakhir ini disajikan beberapa hal yang berhubungan dengan melanggengkan Perusahaan Keluarga, salah satunya dengan membahas suksesi kepemimpinan. Hal disebabkan bahwa hanya 3% dari Perusahaan Keluarga yang mampu melanjutkan bisnisnya sampai pada generasi ke 4 dan seterusnya. Hal ini tentu sangat memprihatinkan sebab memulai bisnis itu tidaklah mudah karena berhubungan dengan keberanian mengambil risiko yang tidak banyak dimiliki oleh manusia. Arsitektur buku ini didesain untuk satu semester untuk matakuliah Manajemen Sumber Daya Manusia. Oleh karenanya buku ini menyajikan 12 bab, dimana bila direncanakan dalam pencapaian program MSDM dalam perkuliahan terstruktur yang pada umumnya terdiri dari 12 minggu tatap muka dalam 3 kredit atau kurang lebih dalam 3 jam, maka dalam setiap minggu tatap muka diharapkan dapat diselesaikan 1 bab lengkap dengan pencapaian Tujuan Pembelajaran (Learning Objectives = LO). Buku ini mendorongkan adanya kelas pembelajaran berbasis PBL (Problem Based Learning) dan SCL (Student Centered Learning) dimana mahasiswa didorong untuk aktif dalam kelompok-kelompok kecil berjumlah 4-6 orang mahasiswa untuk berdiskusi dengan dipandu oleh dosen sebagai fasilitator dengan menggunakan sumber-sumber yang terbuka (open sources) secara online. Pesan moral dari buku ini adalah mendorong pembaca buku ini khususnya mahasiswa untuk menyiapkan diri dalam kancah bisnis global untuk tidak sekedar menjadi penonton tapi menjadi pemain. Dengan mempelajari buku ini diharapkan pembaca termasuk mahasiswa mampu menyiapkan diri menjadi pemain yang bermutu dan produktif dalam bisnis global.













