1.000 Sertifikat Merek Diserahkan di WJF 2025, Jabar Perkuat Ekonomi Kreatif Lokal

Bandung (BRS) – West Java Festival (WJF) 2025 kembali menjadi sorotan publik. Tak hanya menghadirkan kemeriahan budaya dan hiburan, ajang tahunan yang digelar di Kiara Artha Park Bandung pada 8–9 November 2025 ini juga menjadi momentum penting bagi pelaku usaha kecil dan ekonomi kreatif Jawa Barat.

Tahun ini, WJF mengusung tema “Gapura Panca Waluya”, sebuah falsafah lokal yang mencerminkan lima nilai utama kehidupan masyarakat Jawa Barat, yaitu Cageur, Bageur, Bener, Pinter, dan Singer.

Nilai-nilai tersebut diterjemahkan ke dalam berbagai program festival yang memadukan kesehatan, kebijaksanaan, integritas, kecerdasan, dan keterampilan dalam satu wadah kreatif.

Gelaran dua hari itu menampilkan parade budaya, pameran UMKM, pertunjukan musik tradisional dan modern, hingga aneka kuliner khas daerah. Pengunjung juga dapat mengikuti berbagai kegiatan interaktif di sejumlah zona seperti Challenge Wellness Zone, Pawon Jawa Barat, Skill & Performance Lawn, serta Edu-Cultural Showcase yang menampilkan inovasi dan pembelajaran berbasis kearifan lokal.

Namun, tak sekadar menjadi pesta budaya, WJF 2025 juga membawa dampak nyata bagi penguatan sektor ekonomi kreatif daerah.

Dalam kesempatan tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyerahkan secara simbolis 1.000 Sertifikat Hak Merek, 321 Sertifikat Halal, 100 PT Perorangan, 5 Sertifikat HACCP, serta 17 Koperasi Sehat.

Penyerahan dilakukan langsung oleh Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Jawa Barat, sebagai bentuk komitmen untuk memperkuat legalitas dan daya saing produk lokal.

Wali Kota Bandung Muhammad Farhan yang hadir dan ikut membuka festival, menyampaikan apresiasi terhadap seluruh pihak yang telah berkolaborasi menyukseskan agenda tahunan tersebut.

“Penyelenggaraan tahun ini luar biasa sukses. Apresiasi setinggi-tingginya kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar. WJF tahun ini bukan hanya hiburan, tetapi jadi ruang bersama untuk menumbuhkan kebanggaan dan kolaborasi antar daerah di Jawa Barat,” ungkap Farhan.

Acara juga dihadiri oleh sejumlah kepala daerah, seperti Wali Kota Cimahi, Bupati Bandung Barat, Wakil Wali Kota Sukabumi, dan Wakil Bupati Tasikmalaya, serta dua anggota DPD RI asal Jawa Barat.

Sementara itu, Staf Khusus Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Bambang Adikaning, yang hadir mewakili Kemenparekraf, menyebut WJF tahun ini memiliki makna istimewa karena untuk pertama kalinya masuk dalam daftar resmi Karisma Event Nusantara (KEN).

“WJF membuktikan bahwa budaya bisa tampil modern tanpa kehilangan jati diri. Ini bukan hanya festival, tetapi ruang belajar, berkreasi, dan merayakan keberagaman,” ungkapnya.

Bambang menambahkan, Kemenparekraf menargetkan 1,8 miliar pergerakan wisatawan domestik dan 100 juta kunjungan mancanegara pada 2025. Menurutnya, sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat menjadi kunci untuk mencapai target tersebut.

“Event seperti WJF menjadi motor penggerak wisata sekaligus media memperkuat rasa bangga masyarakat terhadap budaya daerahnya,” tegasnya.

WJF 2025 juga menghadirkan workshop interaktif di area Pinter seperti Djamoe Spirit, Plastafvall, Rorompok Ecoprint, Workshop Rajut, DIY Candle, hingga Batik Tulis.

Kegiatan ini diikuti oleh berbagai komunitas dan Mojang Jajaka Jawa Barat sebagai bagian dari upaya pelestarian dan edukasi budaya.

Selain itu, pengunjung dapat menikmati layanan publik, cek kesehatan gratis, atraksi silat, bazar kuliner, hingga sesi makan bersama yang mempererat kebersamaan.

Puncak acara semakin meriah dengan penampilan musisi ternama seperti Kunto Aji, The Changcuters, King Nassar, dan Doel Sumbang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed