Jakarta (BRS) – Dalam rangka mempercepat penanganan Tuberkulosis (TB) di Indonesia, Bio Farma menunjukkan komitmen kuatnya dengan berpartisipasi dalam Diskusi Publik “Pengelolaan Penanganan TBC yang Ada di Indonesia” yang diselenggarakan oleh Yayasan Tujuh Delapan (78) Agung, Jumat (8/8/2025) lalu.
Acara ini dihadiri oleh Wakil Menteri Kesehatan RI, dr. Dante Saksono Harbuwono, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI, Ina Agustina Isturini, Komisaris Bio Farma, dr. Relly Reagen, serta Kepala Divisi Penugasan Pemerintah, Tedi Herawan mewakili Direktur Pemasaran Bio Farma, dr. Kamelia Faisal.
Dalam siaran persnya, Senin (11/8/2025), diinformasikan, Komisaris Bio Farma, dr. Relly Reagen, menegaskan bahwa TB masih menjadi salah satu penyakit yang memerlukan perhatian khusus di Indonesia.
Dengan angka kejadian lebih dari satu juta kasus dan kematian mencapai 130 ribu lebih, Indonesia menempati peringkat kedua dunia dalam kasus TB.
Dalam paparannya, dr. Reagen menekankan pentingnya kerjasama antara Kementerian Kesehatan dan Bio Farma sebagai BUMN vaksin untuk mempercepat tindak lanjut penanganan TB.
“Tiap daerah harus memiliki relawan TBC. Ini urgen, apalagi di daerah zona merah yang memiliki angka kejadian TB tinggi,” kata dr. Reagen.
dr. Reagen menyebut, ada beberapa kabupaten/kota di Indonesia yang memiliki angka kejadian TBC tinggi, diantaranya adalah Jakarta Timur, Surabaya, Bandung, Makassar, Papua, dan daerah pedesaan dan terpencil.
Sementara itu, Direktur Pemasaran Bio Farma, dr. Kamelia Faisal, menyampaikan bahwa Bio Farma telah memiliki beberapa inisiatif strategi untuk menanggulangi kasus TB.
“Kami telah menerapkan 3 strategi utama dalam penanggulangan TB, yaitu kerjasama dengan partner global untuk pengembangan diagnostik TB, produksi vaksin Bacillus Calmette-Guerrin (BCG) untuk pencegahan TB, dan pengembangan vaksin TB generasi terbaru,” terang dr. Kamelia.
Menurutnya saat ini, Bio Farma telah memproduksi vaksin BCG untuk pencegahan TB pada usia anak-anak dan digunakan pada program imunisasi dasar. Bio Farma juga bekerjasama dengan beberapa partner global untuk pengembangan kit diagnostik dan tes TB.
Selain itu, Bio Farma juga mengembangkan vaksin TB generasi terbaru untuk menanggulangi jenis TB yang memiliki resistensi terhadap obat.
Dengan komitmen dan sinergi yang kuat, Bio Farma berharap dapat mempercepat penanganan TB di Indonesia dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Melalui kerjasama dan inovasi, Bio Farma siap menjadi bagian dari solusi dalam pemberantasan TB di Indonesia.