[ad_1]
Gerhana Matahari terjadi ketika Bulan berada pada fase bulan baru saat Bulan berada di antara Matahari dan Bumi sehingga bayang-bayang Bulan akan jatuh ke permukaan Bumi atau dengan kata lain cahaya Matahari terhalang oleh Bulan. Tetapi tidak semua area akan mengalami gerhana, hanya area di Bumi yang dilewati oleh bayang–bayang Bulan yang akan mengalami gerhana.
Gerhana Matahari Total (GMT) terjadi pada saat piringan Bulan sama dengan piringan Matahari atau tampak lebih besar dari piringan Matahari akibat variasi jarak Bumi — Bulan dan perbandingan diameter sudut Matahari terhadap diameter sudut Bulan yang juga bervariasi. Piringan Bulan akan tampak lebih besar dari piringan Matahari saat posisi Bulan dan Matahari berada di posisi terdekat dengan Bumi.
Hanya Terjadi di Indonesia
GMT 2016 sangat istimewa bagi Indonesia. Kita adalah satu-satunya negara daratan yang dilewati dan bisa menyaksikan fenomena alam langka ini. Tidak ada negara lain di dunia yang bisa melihatnya. Setelah melewati Indonesia, GMT 2016 masuk wilayah perairan Samudera Pasifik.
9 Pusat Pengamatan Dunia
Meski GMT 2016 bisa disaksikan di 12 Provinsi, hanya 9 titik yang dipilih menjadi pusat pengamatan, yaitu: Jembatan Ampera, Palembang; Pulau Bukulimau; Pantai Tambak; Bukit Tangkiling; Gumbasa, Palu; Desa Kalora, Poso; Parigi Moutong; Desa Tomoli; Pulau Plum, Maluku Utara.
Momen Wisata Akbar
Pemerintah bekerja sama dengan LAPAN menjadikan GMT 2016 tanggal 9 Maret, yang bertepatan dengan Hari Raya Nyepi, sebagai momen akbar. Daerah yang dilalui GMT 2016 juga menyiapkan beragam paket menarik. Hasilnya, tingkat reservasi hotel sudah naik tajam di banyak daerah.
Sumber : http://www.liputan6.com
[ad_2]