TAHUN 2023, SAATNYA BATIK JABAR BERGELIAT

Bandung (BRS) – Salah satu sektor yang sangat terpukul oleh pandemi Covid-19 adalah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), termasuk juga para pengrajin batik yang usahanya ikut terjun bebas.

“Waktu awal Covid-19 itu kami sedikit bisa bertahan lah, tapi begitu pemerintah memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), di situlah kami mulai goyah. Ya karena’kan masih awal tahun kala itu, pameran-pameran batik siap digelar tapi harus ditutup karena Covid yang makin menyebar,” ucap pengrajin batik tradisional asal Jawa Barat, Komarudin Kudiya di sela-sela gelaran Eksotisme Wastra Jawa Barat di Plataran, Pullman Hotel Bandung, Rabu (15/3/2023).

Namun demikian, menurut orang yang dikenal sebagai pemilik “Rumah Batik Komar” ini, bahwa industri batik khususnya di Jawa Barat, sudah mulai terlihat bergeliat kembali sejak awal 2023.

“Acara kali ini menjadi bukti bahwa industri batik sudah mulai bergeliat. Ini kami hadirkan Wastra (kain tradisional) batik Legenda Prabu Siliwangi,” tutur Komarudin.

“Gelaran ini juga bertujuan untuk pelestarian, apresiasi serta pengetahuan akan kekayaan Wastra Jawa Barat sehingga mampu meningkatkan pendapatan dan daya saing perajin kain tenun dan batik tradisional,” terang Komarudin.

Lebih lanjut Komarudin mengemukan bahwa batik menjadi salah satu industri yang membantu menopang agenda Pemulihan Ekonomi Nasional karena potensi ekspornya yang tinggi.

“Pangsa pasar tetap ada di domestik, tahun ini transaksinya sekitar 60 – 70 persen, kalau di mancanegara ada sekitar 2-5 persen,” kata Komarudin.

Diakhir pertemuannya dengan media, Komarudin mengatakan, bahwa pertumbuhan dan perkembangan industri batik harus mendapat perhatian khusus dari Pemerintah Provinsi atau Daerah.

“Ya harus ada dukungan dari pemprov lah. Minimal para ASN di Jabar mengenakan batik buatan daerahnya sendiri,” kata Komarudin.

Komarudin mencontohkan, seperti yang dilakukam oleh Pemerintah Kabupaten Serang yang melakukan kerjasama dengan pihaknya.

“Pemerintah Kabupaten Serang itu support dengan batik. Mereka mengirimkan pengrajinnya untuk belajar membatik dengan kami. Kalau tidak salah itu ada 12 motif batik yang dikerjasamakan dengan mereka,” tutur Komarudin

“12 motif itu diantaranya motif Bendungan Pamarayan dan Padi, Gandaria, Gerabah Bumijaya, Karang Bolong, Mercusuar Cikoneng, Burung Paok Pancawarna dan Jamblang, Pencak Silat & Golok, Pulau Sangiang, Rawa Danau dan Elang Jawa, Buah Jamblang, Wisata Bahari Pulau Tunda, serta Pencak Silat dan Ornamen Gerabah,” kata Komarudin.

“Ya mudah-mudahan, tahun ini batik Jabar mulai bangkit, dan pemerintah provinsi memberikan atensi penuh,” tutup Komarudin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *