WARGA MANFAATKAN LAHAN BEKAS TPA PT PINDAD

Bandung (BRS) – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dan PT. Pindad Persero berkolaborasi dalam program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Program tersebut diberi nama Masyarakat Unggul Pindad Terus Sukses (Maung Pantes) dan Maunya Tanam Apa (Mantap).

Lahan yang digunakan merupakan pemanfaatan lahan bekas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) PT. Pindad Persero. Lahan ini dikelola oleh warga RW 09 Kelurahan Sukapura Kecamatan Kiaracondong.

Luas lahan sekitar 65 hektar ini secara resmi dikelola oleh masyarakat khususnya dalam kebutuhan pangan.

Lahan tersebut ditanam beberapa sayuran seperti pakcoy, brokoli, bawang, kangkung, cabe rawit dan sebagainya.

Tujuannya program ini yaitu masyarakat mampu mengelola lahan yang hasilnya bisa memberi manfaat ekonomi.

Pada peresmian kawasan tersebut dihadiri Wali Kota Bandung, Oded M. Danial dan Direktur Strategi Bisnis PT. Pindad Persero, Saifudin di Jalan Cidurian Utara, Senin 30 Agustus 2021.

“Ini merupakan program kolaborasi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan untuk membangun Buruan Sae yaitu Mantep dan Maung Pantes dari PT. Pindad,” kata Oded.

Oded mengatakan, Pemkot Bandung khusunya Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung memberikan bantuan stimulus, konsultasi dan pembinaan kepada masyarakat yang mengelola lahan.

Menurutnya, terpenting yaitu masyarakat berdaya dan mampu mengelola lahan untuk menghasilkan nilai ekonomi. Soal pemanfaatan lahan bekas TPA merupakan hal yang baik. Pasalnya tanah bekas pembuangan sampah itu memiliki tahan yang genbur maupun subur.

Di tempat yang sama, Direktur Strategi Bisnis PT. Pindad Persero, Syaifuddin menerangkan dengan luas lahan 65 hektar bisa dimanfaatkan untuk lahan yang lebih produktif. Seluruhnya dikelola oleh masyarakat.

“Kemajuan itu tidak bisa diraih sendirian. Diperlukan keterlibatan semua elemen di perusahaan dan pemerintah tentunya menjadi bagian yang penting untuk menyelaraskan kolaborasi yang terbentuk. Pandemi ini membuat dinamika yang cukup besar yang tentunya berdampak pada masyarakat dalam ketahanan kesehatan, ekonomi dan pangan,” kata Syaifuddin.

“Saat ini Pindad memiliki aset dan masyarakat sekitar memilki potensi untuk mengelola aset. Mudah-mudahan program ini bisa menjadi manfaat dan bersifat kontinyu dalam membangun ketahanan pangan. Pindad melalui TJSL akan support sebisa mungkin untuk memberdayakan masyarakat sekitar, membina dalam pemasaran, manajemennya sekaligus menjadi pasar,” tutur Syaifuddin.

Sementara itu, Kepala DKPP Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar mengungkapkan, ada 10 kelompok yang akan mengelola lahan tersebut.

“Secara teknis, kita bagi per petak, sudah ada 10 kelompok yang mengelola masing-masing punya tangggung jawab,” tuturnya.

Soal jenis tanaman yang bakal ditanam, disesuaikan dengan kebutuhan.

“Maunya tanam apa? Sesuaikan yang dipesan. Misalnya bulan depan di lingkungan PT. Pindad butuh pakcoy, mereka tanam pakcoy,” jelasnya.

Hasilnya, kata Gin Gin, diakomodir oleh PT. Pindad.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *