MELALUI ANAK PERUSAHAAN, LEN HADIRKAN 549 BTS TENAGA SURYA DI PAPUA

Bandung (BRS) – Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui BAKTI bekerja sama dengan Konsorsium Lintas Arta-Huawei-SEI membangun Base Tranceiver Station (BTS) 4G pada daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar) di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat dalam rangka pembangunan dan percepatan transformasi digital yang digagas oleh pemerintah demi menciptakan pemerataan akses komunikasi di seluruh Indonesia.

“Dengan adanya BTS 4G tentunya diharapkan akan mendorong akselerasi pembangunan di daerah-daerah tersebut. Masyarakat dapat memanfaatkan sebaik-baiknya akses informasi dalam perikehidupan yang lebih terbuka dan lebih baik sehingga akan meningkatkan kesejahteraan. PT Surya Energi Indotama sangat berterimakasih karena diberi kesempatan dalam berkontribusi dan berkolaborasi untuk memulai tujuan tersebut.” Ujar Direktur Utama PT Surya Energi Indotama (SEI) Bambang Iswanto setelah acara peresmian BTS 4G untuk wilayah Provinsi Papua dan papua Barat (6/10/2021) lalu.

Dalam siaran pers Len, Minggu (10/10/2021) diinformasikan, PT SEI adalah anak perusahaan PT Len Industri (Persero) yang khusus bergerak dalam bisnis pengembangan PLTS. Sedangkan Len Industri adalah perusahaan berbasis teknologi yang bergerak di bidang teknologi pertahanan, transportasi kereta, energy baru terbarukan serta ICT dan navigasi.

Dalam pembangunan BTS 4G ini PT Surya Energi Indotama (SEI) ikut andil dalam pembangunan semua BTS yang ada di Papua dan Papua Barat, selan itu PT SEI juga berperan sebagai Penyedia Jasa Tower dan Power (TOPO) untuk lokasi-lokasi yang sudah ditentukan oleh BAKTI.

Dalam kurun waktu di tahun 2021-2022 PT SEI Bersama Konsorsium Lintas Arta dan Huawei mendapat tugas untuk merealisasikan 1.795 Tower BTS 4G. Ditargetkan 954 lokasi pembangunan tower hingga akhir tahun 2021. Sementara untuk tahun 2022, 841 lokasi titik desa ditargetkan selesai.

Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang Energi Terbarukan PT SEI juga membangun PLTS bersistem Off Grid dengan kapasitas 4.5 kWp hingga 4.95 kWp pada masing-masing siteuntuk mendukung Supply Power terhadap perangkat-perangkat pendukung telekomunikasi, selain itu juga PLTS ini sebagai solusi untuk daerah-daerah yang belum terjangkau oleh PLN.

“Peran PLTS disini sangat vital mengingat akses listrik di daerah blankspot tersebut sangat sulit. Disini juga PLTS berperansebagai salah satu sumber Energi Baru Terbarukan menjadikan BTS 4Gyang dibangun ramah lingkungan dan juga efisien. Desain PLTS yg dibangun untuk BTS 4G ini juga untuk memastikan pasokan energi listrik perangkat dapat dilakukan secara terus menerus sehingga pelayanan komunikasi dapat terus dilakukan penuh selama 24 jam sehari” jelasnya.

Terkait pengelolaan dan maintenance dari site-site BTS 4G yang ada akan dikelola oleh Network Operation Center (NOC) yang ada di PT SEI dimana site-site tersebut akan dimonitor performance dan availabilitynya selama 7×24 Jam. Terkait apabila terjadi problem di site maka dari monitor NOC akan memberitahukan kepada Konsorsium terkait untuk segera melakukan perbaikan di lapangan.

Sementara khusus untuk wilayah Papua Barat hingga saat ini pembangunan BTS 4G telah dilaksanakan dengan total 545 site VSAT yang tersebar di 7 Kabupaten antara lain Maybarat, Raja Ampat, Sorong, Sorong Selatan, Tambrauw, Teluk Bintuni, dan Teluk Wondama.

“Dalam hal ini SEI merupakan perusahaan yang memiliki pengalaman yang luas dalam mengatasi kendala sumber energi dan konstruksi di daerah 3T, bersama dengan anggota Konsorsium lainnya (Lintas Arta dan Huawei) tentunya menjadikan kami Konsorsiumyang solid dalam mengemban tugas yg diberikan oleh negara melalui BAKTI Kominfo.” terangnya.

Sebagai langkah uji coba perangkat 4G secara langsung turut juga hadir Direktur Infrastruktur BAKTI Bambang Noegroho dan perwakilan Lintas Arta Alfi Asman, CEO Huawei Indonesia Jacky Chen, dan Direktur Teknik & Operasional PT SEI Fajar M. Falah yang mengikuti Video Conference di salah satu lokasi BTS 4G Desa Iseren Kab. Teluk Wondama .

Pada peresmian BTS 4G di Wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat yang dilakukan secara virtual melalui Video Coference inidihadiri oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate didampingi Direktur Utama BAKTI Kominfo Anang Latief, Gubernur Papua Barat, Bupati Teluk Wondama, Bupati Tambrauw, serta para pimpinan Konsorsium Lintas Arta – Huawei Technologies – PT SEI.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *