Foto: Ilustrasi
Bandung (BRS) – Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) dalam waktu dekat akan mengembangkan teknologi kendaraan listrik, utamanya roda dua, sebagai bentuk tindak lanjut kerjasama dengan Inggris melalui Universitas Nottingham yang sudah terjalin sejak Agustus 2023 lalu.
Inspektur Ketenagalistrikan Dinas ESDM Provinsi Jabar, Dimas Aditya Philipinanto mengatakannya usai Panel Discussion “Towards a Sustainable Future: Driving Global Partnerships for Human Capital Development in Renewable Energy and Green Economy” di Aula Barat Gedung Sate Bandung, Rabu (5/6/2024), menjadi salah satu bukti kesiapan Pemprov Jabar dalam menerapkan kesepakatan tersebut.
“Ya ini kan salah satunya ada dukungan terhadap percepatan terhadap kendaraan listrik di Jabar. Kita akan kembangkan ini, apalagi kita kan satu-satunya provinsi yang menggunakan kendaraan listrik untuk pemerintahan dibanding dengan provinsi lain,” ungkapnya.
Dimas juga menyebut, pengembangan kendaraan listrik nantinya akan mengadopsi teknologi dari tiga perguruan tinggi di Indonesia, yaitu ITB, IPB dan Univeristas Gajah Mada.
“Mereka punya riset dan pengembangan teknologi mengenai baterai untuk kendaraan listrik yang nanti akan kita serap dan gunakan dala mengonversi kendaraan listrik utamanya roda dua, di Jawa Barat, ditambah regulasi motor listrik ini kan baru rampung ya,” sebut Dimas.
Selain itu, lanjut Dimas, dalam kerjasamanya dengan Universitas Nottingham, juga ada fokus peningkatan sumber daya manusia (SDM).
“Untuk SDM ini, nantinya kita akan memberikan pelatihan kepada sejumlah SMK di Jabar, untuk meningkatkan kapabilitasnya dalam mengembangkan kendaraan listrik, khususnya motor,” ungkapnya.
“Kita latih tenaga pendidiknya, berikut muridnya kita beri pelatihan dan sertifikasi sehingga mereka kompeten melakukan konversi dari motor konvensional ke listrik,” pungkasnya.
Sementara mengenai animo masyarakat Jabar terkait kendaraan listrik, sejauh ini sekitar 1.500 motor listrik telah beredar di masyarakat dan 200an untuk roda empat.