IKAN HIAS menjajikan juga

Bisnis Ikan Hias, Ibu Rumah Tangga Ini Sukses Tembus Pasar Ekspor Kompas.com – 29/12/2020, 05:17 WIB Bagikan: Komentar 1 Ilustrasi ikan hias cichlid Lihat Foto Ilustrasi ikan hias cichlid(shutterstock) Ilustrasi ikan hias cichlid Penulis Kiki Safitri | Editor Ambaranie Nadia Kemala Movanita BOGOR, KOMPAS.com – Seorang ibu rumah tangga asal Kampung Ciampea Bogor, Jawa Barat bernama Yuni memulai usaha ikan hias sejak lima tahun yang lalu. Kini, ia berhasil masuk ke pasar ekspor China. Ci Yuni, sapaan akrab wanita berusia 53 tahun ini, mengaku mulai menekuni usaha ikan hias setelah bisnis ikan patin yang ia jalani selama 10 tahun mulai memasuki masa sulit. Baca juga: Ada Pandemi Covid-19, Usaha Kue Kering Online Ini Tetap Ramai Pembeli Saat itu, ia merasa harga jual ikan patin terlalu murah, sehingga keuntungan yang ia peroleh sulit menutupi modal yang dikeluarkan. “Dulunya sebelun usaha ikan hias, 10 tahun usaha ikan patin. Tapi, harganya terus tertekan, dan keuntungannya terus menipis, sementara beberapa biaya untuk pembesaran ikan patin tidak murah, karena pakan obat yang harus diimpor,” kata Yuni kepada Kompas.com, Senin (28/12/2020). Yuni mengatakan, usaha ikan hias yang ia geluti saat ini lebih menguntungkan daripada ikan patin sebelumnya. Bahkan, jika dibandingkan dengan usaha ikan hias, keuntungan bisnis ikan patin adalah adalah 1 banding 3. “Ikan patin kalau panen 100.000 sampai dengan 150.000, untungnya sangat kecil. Kalau ikan hias panen 50.000 sampai 60.000 ekor, paling besar bisa dapat Rp 7 juta, dikurangi dengan biaya-biaya, bersihnya dapat Rp 4 juta,” kata Yuni. Baca juga: 4 Tips Membuka Usaha Bisnis Kuliner Bisnis ikan hias yang dijalani Yuni adalah dengan menjual benih (anakan) dengan harga Rp 100 per ekor untuk jenis Synodontis. Benih ini yang nantinya dibesarkan dalam tempat penampungan khusus dan kemudian dijual untuk ekspor hingga ke China. Bahkan, di masa pandemi seperti saat ini, bisnis ikan hias masih stabil dan tidak ada gejolak apapun yang terjadi. Apalagi banyak orang yang menjalani WFH mulai bosan dengan rutinitas rumah dan mencari hobi baru, misalnya memelihara ikan hias. “Kalau bisnis naik turun itu biasa lah, tapi kalaupun turun, tidak terlalu anjok sekali. Masih dalam batasan wajar,” jelas Yuni. Baca juga: Ini Peluang-peluang Usaha di Tengah Pandemi Menurut Sandiaga Uno Yuni mengatakan, penjualan ikan hias miliknya tidaklah sama dengan ikan hias mahal kebanyakan. Komposisi penjualan ikan hias milik Yuni adalah 30 persen dari total panen untuk pasar domestik, sementara 70 persen untuk pasar ekspor. Yuni mengaku, dengan melakukan usaha rumahan, maka dirinya bisa tetap menjalani kewajibannya sebagai ibu rumah tangga. Namun, di sisi lain, ia tetap mandiri dan berpenghasilan. Dengan begitu, meskipun suami Yuni bekerja, pendapatan Yuni dapat menopang kehidupannya beserta anak-anaknya. Baca juga: Pelaku UMKM Lebih Cocok Menjadi Badan Usaha Perseorangan atau PT? “Kalau saya kerja kantoran, mungkin susah ya, nanti pergi pagi pulang malam, kerjaan rumah tangga tidak terpegang. Sementara kalau saya ada usaha, tentunya walau berada di rumah, namun bisnis tetap jalan dan menghasilkan,” tegas dia. Walau demikian, Yuni masih mempunyai mimpi besar untuk melebarkan sayap usahanya dengan meningkatkan produksi. Hanya saja, kendala yang dialami Yuni adalah keterbatasan modal.Menurut dia, mengajukan bantuan usaha produktif tidak semudah apa yang dibayangkan. “Kan kalau bantuan pemerintah kita harus ikut grup paguyuban dulu, lalu setelah dua tahun baru bisa mendapat bantuan,” kata Yuni. Usaha Yuni juga nyatanya tidak seutuhnya mulus. Baca juga: Kisah 2 UMKM Bertahan di Tengah Pandemi, hingga Bisa Promosi Berbiaya Murah Ia sempat mengalami masa-masa sulit, seperti ketika menargetkan penetasan benih. Dia menyatakan, meskipun sudah melakukan upaya sedemikian rupa untuk memperoleh penetasan bibit dalam jumlah banyak, tapi ada kalanya penetasan bisa gagal. “Kadang saya penginnya 80 persen bisa menetas, tapi sempat juga sama sekali enggak netas atau gagal. Selain itu, faktor listri juga pengaruh, apalagi kalau ada mati listrik. Makanya saya sealu sediakan genset,” tutur Yuni. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Bisnis Ikan Hias, Ibu Rumah Tangga Ini Sukses Tembus Pasar Ekspor”, Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2020/12/29/051700026/bisnis-ikan-hias-ibu-rumah-tangga-ini-sukses-tembus-pasar-ekspor?page=all.
Penulis : Kiki Safitri
Editor : Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *