HARUS ADA PERAN AYAH DALAM MENINGKATKAN KEIMANAN PADA ANAK

Bandung (BRS) – Diketahui usia dini adalah usia dengan masa gemilang yang berlangsung hanya satu kali pada masa tumbuh kembangnya.

Masa Gemilang ini merupakan masa yang sangat analitis dalam perkembangan anak. Apabila pada masa ini anak kurang mendapat perhatian dalam sejumlah aspek, seperti pendidikan, keimanan, perawatan, bimbingan serta pelayanan kenyamanan dan keperluan dalam gizinya, dikhawatirkan anak ini tidak mampu berkembang dan tumbuh secara optimal.

“Salah satunya yang cukup penting adalah perhatian di pendidikan yang diberikan sejak dini, seperti bagaimana mengajarkan meningkatkan keimanan pada anak usia dini, sehingga diharapkan akan menjadi pembiasaan dan telah menjadi bagian hidup anak ketika dewasa kelak,” ucap Romi Harsiansyah, pembicara pada Webinar “Menanamkan Iman Kepada Anak”, Selasa (5/4/2022).

Perhatian tersebut, kata Romi, juga bisa ditunjukkan melalui metode bercerita melalui sebuah buku.

“Buku adalah media pembelajaran yang dapat meningkatkan wawasan, melembutkan hati, memperbaiki perilaku, dan menjadi sumber inspirasi. Minat baca ini harus dipupuk sejak kecil, terutama dengan bacaan yang bermanfaat,” kata Romi yang juga seorang penulis buku berjudul “Dialog Iman: Kecambah”.

“Namun tidak sedikit keluarga yang tidak dapat memfasilitasi buku-buku bacaan sebagai media pembelajaran bagi anak-anaknya. Bila pun ada, buku yang beredar di umum lebih menampilkan peran ibu kepada anak. Yang bercerita tentang peran seorang ayah sangat sedikit,” papar Romi secara virtual.

“Buku-buku anak itu lebih banyak menampilkan tokoh bunda. Lalu bagaimana peran ayah? Padahal perhatian kepada anak itu bukan dari sang ibu saja, tapi juga dari sang ayah. Di dalam Alquran ada 14 dialog antara ayah dan anak yang berbicara tentang muatan iman. Jadi sebagai contoh, di buku saya itu lebih bercerita tentang peran sang ayah,” ungkapnya.

Sementara itu, selaku penyelenggara webinar, Rumah Amal Salman Bandung mengemukakan, kehadiran buku-buku pemupuk iman sangat penting keberadaannya sekaligus sebagai pendorong minat baca kepada anak.

“Selain untuk memupuk iman anak-anak, buku-buku tentang keimanan yang saintifik akan mendorong minat mereka untuk membaca. Apalagi diawali dan ditemani orangtuanya,” kata Kamal Muzakki Direktur Rumah Amal Salman Bandung.

Diketahui ada sebanyak 1.000 buku pemupuk Iman telah disebarkan ke 11 kota/kabupaten di Indonesia okeg Rumah Amal Salman. Di antaranya ke Kota Padang, Pandeglang, Jakarta, Sleman, Bandung, Garut, Cirebon, Semarang, Surabaya, Manggarai Barat (NTT), dan Baubau (Sulawesi Tenggara).

Penyebaran buku ini, lanjut Kamal, merupakan bentuk kerja sama antara Rumah Amal Salman dan Majelis Telkomsel Taqwa dalam mendorong minat baca kepada anak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *