AKTIVIS 98 BANDUNG SEBUT WACANA PRESIDEN 3 PERIODE CEDERAI DEMOKRASI

Bandung (BRS) – Wacana masa jabatan Presiden 3 periode terus dihembuskan dengan berbagai cara, dan hal ini memunculkan sikap tegas dari para aktivis 98 Bandung.

“Kami yakin sebenarnya Pak Jokowi paham betul kontruksi amandemen Undang-Undang Dasar kita, beliau paham betul mesti ada pembatasan. Makanya beliau bilang kan, kalau ada yang coba-coba dorong saya (Jokowi) tiga periode, itu menampar muka saya,” ucap Juru bicara aktivis 98 Bandung, Yodhisman Sorata kepada wartawan di Bandung. Rabu (30/3/2022)

“Hanya saja kami minta ketegasan Presiden, agar pembantu-pembantunya itu untuk stop bikin wacana-wacana yang gaduh ini, yang sebetulnya tidak punya langkah konstitusional,” tegasnya.

Menurut Yodhisman, tak ada yang harus dikhawatirkan akan sejumlah Proyek Strategis Nasional (PSN) yang saat ini tengah berlangsung.

Presiden, lanjut Yodhisman, seharusnya sudah mulai mengkaderisasi calon penerusnya agar dapat melanjutkan PSN.

“Siapa pun yang terpilih pada pemilu 2024 nanti, harusnya dapat meneruskan program tersebut dengan baik,” papar Yodhisman.

Selain itu, apabila PSN memang bertujuan untuk kemaslahatan rakyat, seharusnya tidak perlu ada kekhawatiran.

Dengan catatan proyek tersebut dikerjakan secara transparan, tidak ada unsur korupsi, kongkalikong maupun lainnya, meski pucuk pimpinan berganti.

“Kami, Aktivis 98 Bandung tidak akan tinggal diam terhadap kegaduhan dan wacana yang dinilai mencederai demokrasi di Indonesia.” tegasnya.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, anggota Aktivis 98 Bandung, Juandi menegaskan bahwa komitmen reformasi mengenai masa kepemimpinan presiden, merupakan salah satu kesepakatan gerakan aktivis 98.

“Komitmen kita sejak reformasi 98 sudah disepakati,” tegasnya.

Sehingga, wacana yang bergulir saat ini, dapat merusak tatanan bukan hanya pucuk pimpinan tertinggi negeri, namun juga level bawah.

“Ini dapat merusak tata kelola pemerintahan juga,” imbuh Juanda.

Untuk itu aktivis 98 Bandung, kata Juanda, akan terus mengkampanyekan penolakan terhadap wacana presiden tiga periode maupun penundaan pemilu.

“Kita akan terus mengkampanyekan ini, karena menurut kita inilah salah satu aspirasi utama aktivis 98. Ini akan kita ingatkan lagi kepada generasi di atas kita dan akan transformasi kan juga ke generasi dibawah kita. Supaya demokrasi Indonesia ini terjaga, supaya konstitusi kita juga terjaga,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *