Bandung (BRS) – Sejak diluncurkan pada tahun 2020, program kartu prakerja menjadi sangat diminati banyak orang, utamanya yang membutuhkan pengembangan kompetensi baik untuk meningkatkan produktivitas kerja ataupun mendorong kewirausahaan.
“Secara nasional dari 2020 hingga 2022, sudah ada 16,4 juta orang yang menjadi penerima kartu prakerja,” ucap Head of Virtual Products Bukalapak Nungky Aprilia di Bandung, Senin (29/5/2023).
“Dari jumlah tersebut, ada 4 juta orang peserta program kartu prakerja yang sudah membeli voucher untuk mengikuti kelas-kelas pelatihan kartu prakerja melalui Bukalapak. Karena kami memang menjadi salah satu mitra digital platform kartu prakerja,” ungkap Nungky.
Nungky juga menjelaskan, bahwa Jawa Barat (Jabar) adalah provinsi tertinggi yang memiliki peserta program kartu prakerja terbanyak yang mengakses pelatihan lewat Bukalapak sejak tahun 2020 hingga 2023.
“Tahun ini saja, sudah lebih dari 27 persen peserta pelatihan program kartu prakerja berasal dari Jabar dengan Kota Bandung sebagai kontributor terbanyak,” ungkap Nungky.
Lebih lanjut Nungky menjelaskan, sebagai mitra platform kartu prakerja, pihaknya turut memberi andil dari perwujudan misi perusahaan. Karena, melalui kapabilitas teknologi yang dimiliki, pihaknya berupaya menghadirkan akses inklusif dan menciptakan kesempatan yang sama bagi semua lapisan masyarakat dari berbagai usia dan latar belakang pendidikan untuk memperkuat kapabilitas diri.
“Partisipasi kami di dalam program kartu prakerja merupakan bagian dari perwujudan misi perusahaan,” jelas Nungky.
Selain itu, kata Nungky, pihaknya juga bersinergi dan berkolaborasi dengan berbagai lembaga pelatihan prakerja, salah satunya adalah Kariermu
“Melalui kelas-kelas pelatihan dari Kariermu yang tersedia di platform kami, memberikan kemudahan bagi para peserta prakerja mempelajari ilmu yang dibutuhkan untuk meningkatkan keahlian di pekerjaan mereka, membuka peluang untuk mengembangkan karir, serta mendorong kapabilitas untuk mengoptimalkan bisnis mereka,” tutup Nungky.
