KDM Tegaskan Darurat Lalu Lintas, Jabar Perketat KIR dan Atasi ODOL

Bandung (BRS) – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menegaskan bahwa persoalan keselamatan lalu lintas kini menjadi isu darurat di Jawa Barat. Jumlah korban jiwa akibat kecelakaan lalu lintas tercatat jauh lebih tinggi dibandingkan korban bencana alam di wilayah tersebut.

“Korban meninggal akibat bencana alam mencapai 74 orang, sementara korban kecelakaan lalu lintas lebih dari 3.300 jiwa. Artinya, ini situasi darurat kemanusiaan yang harus segera ditangani,” kata Dedi Mulyadi (KDM), dalam Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Pengujian Kendaraan Bermotor dan Pengendalian Operasional Angkutan Barang Hasil Tambang di Gedung Sate, Bandung, Kamis (6/11/2025).

Untuk menekan angka kecelakaan, Pemda Provinsi Jabar akan mengintegrasikan kebijakan lintas sektor. Salah satunya dengan membentuk pos layanan jalan terpadu yang dilengkapi fasilitas penunjang seperti mobil derek, mobil pemadam, patroli PJU, serta tim medis dan keamanan.

“Langkah ini untuk memastikan penanganan cepat jika terjadi insiden di jalan,” tegas KDM.

Selain itu, Pemda Jabar juga akan memperketat pengawasan terhadap truk over dimension over loading (ODOL) serta memperbarui sistem uji KIR kendaraan. Mulai tahun 2026, proses registrasi kelayakan kendaraan akan dilakukan di bengkel resmi yang memiliki sertifikat kelaikan kendaraan.

“Kalau kecelakaan disebabkan karena kendaraan tidak laik, maka bengkel yang mengeluarkan sertifikat juga ikut bertanggung jawab,” tegasnya.

Pemprov Jabar juga akan melakukan audit menyeluruh terhadap seluruh perusahaan angkutan darat bersama Organda Jawa Barat. Audit ini bertujuan memastikan setiap armada beroperasi sesuai standar keselamatan dan tidak ada lagi kendaraan modifikasi tanpa standar karoseri.

“Tidak boleh lagi ada kendaraan kanibal. Semua harus tertata dan bisa diawasi,” kata KDM.

Dari sisi infrastruktur, Pemda Jabar menempatkan pembangunan jembatan dan peningkatan kualitas jalan sebagai prioritas utama. Berdasarkan data terbaru, kondisi sebagian besar jembatan di Jabar masih belum ideal. Karena itu, pemerintah akan mempercepat rehabilitasi dan pembangunan jembatan baru di berbagai wilayah.

“Kondisi jembatan di Jabar tidak baik-baik saja. Maka kami akan lakukan perbaikan menyeluruh,” ujar KDM.

Khusus kawasan industri, Pemda Jabar berencana meningkatkan kualitas jalan menjadi standar premium dengan tiga hingga empat lajur untuk mendukung arus logistik dan keselamatan lalu lintas.

“Nantinya, jalan industri akan kami tingkatkan kualitas dan daya tahannya agar mobilitas ekonomi berjalan aman dan lancar,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *