Bandung (BRS) – Di akhir pekan ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat (Disperindag Jabar) menggelar West Java Expo (WJX) International Food and Technology 2024 pada 11-13 Oktober 2024 di Parahyangan Convention Hall Mason Pine Hotel, Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat.
Event yang juga akan mempertemukan para calon investor ini rencananya akan dihadiri oleh 500 undangan dari berbagai negara.
“Di West Java Expo 2024 ini kami mengundang para delegasi asing yang merupakan calon investor dan menjadi potential buyer. Ada sekitar 500 delegasi asing, tapi yang konfirmasi baru 120 delegasi,” ucap Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jabar Noneng Komara Nengsih kepada media usai acara Bewara Jabar (Beja) di Halaman Setda Gedung Sate Bandung, Selasa (8/10/2024).
“Mereka yang sudah konfirmasi mau datang itu dari Filipina, Johor Malaysia, Vietnam, Mesir, Kamerun, Cina dan Papua Nugini,” kata Noneng.
“Ya harapannya sih mereka yang datang ke event West Java Expo ini bisa menjadi investor lalu transaksi langsung terhadap 120 produk unggulan teknologi mesin pengolahan dan makanan yang ditawarkan industri dari Jabar,” jelas Noneng.
“Ini kan event pertama kita yang bertaraf internasional dengan tema “Amazing Local Food of West Java”. Waktu di acara PKJB kemarin itu target Rp15 miliar. Kalau event ini ditargetkan ada transaksi total Rp70 miliar, semoga ya,” jelasnya lagi.
Selain itu, West Java Expo 2024 ini juga ingin mengedukasi masyarakat untuk kembali mengkonsumsi berbagai jenis makanan lokal non beras dan terigu, seperti jagung, singkong, ubi, sagu atau lainnya.
“Agar ke depannya masyarakat tidak melulu mengandalkan beras dan makanan berbahan dasar terigu. Makanya nanti di acara itu ada juga teknologi-teknologi yang mendukung diversifikasi pangan,” pungkas Noneng.
Disinggung mengenai adanya lomba yang digelar dalam WJX 2024 ini, Noneng menyebut ada beberapa lomba, seperti Kreasi Olahan Pangan Non Beras dan Terigu, Kreasi Kemasan Pangan, dan Konten Kreatif.