Jangan Anggap Remeh DBD, Segera Periksakan Ke Dokter Jika Sudah Ada Tanda-Tandanya

Bandung (BRS) – Sebagai kategori penyakit musiman yang kerap terjadi di Indonesia, Demam Berdarah Dengue (DBD) tidak boleh dipandang sebelah mata.

Dari beberapa sumber disebutkan, (DBD) adalah penyakit infeksi akibat virus dengue yang ditularkan dari nyamuk ke manusia. Namun, tidak semua nyamuk bisa menyebabkan penyakit ini, hanya nyamuk Aedes aegypti betina yang dapat membawa dan menularkan virus penyebab DBD.

“DBD itu kadang tidak ada gejalanya, tapi sekalinya menimbulkan gejala itu yang harus diwaspadai dan jangan dianggap remeh,” ucap Staf Divisi Infeksi dan Penyakit Tropis Fakultas Kedokteran UNPAD/RSHS, dr. Djatnika Setiabudhi pada acara Bewara Jabar (BEJA) di Aula Timur Gedung Sate Bandung, Jumat (8/3/2024).

“DBD ini tidak pandang bulu, mereka yang kena DBD bisa saja bayi usia 2 bulan, atau remaja atau bahkan lansia usia 70 tahunan,” kata dr. Djatnika.

“Umumnya penderitanya itu sering mengalami demam tinggi atau demam dengue, sakit kepala, sakit di belakang mata, badan pegal-pegal atau nyeri, mual, dan muncul ruam-ruam merah di hampir sekujur tubuh,” ungkapnya.

dr. Djatnika juga menyebut, jika sudah diyakini terkena DBD, harus dilakukan penanganan dengan segera, karena dapat mengancam jiwa. Oleh karena itu, penting untuk mencegah kondisi ini dari awal dengan berbagai langkah, termasuk dengan melakukan vaksin DBD.

Keberhasilan dari pencegahan penyebaran DBD harus dimulai dari adanya peningkatan kesadaran serta partisipasi aktif masyarakat dalam upaya pengendalian penyakit yang ditularkan oleh nyamuk ini, seperti diantaranya adalah penerapan 3M Plus, menguras dan menutup tempat-tempat penampungan air, mengubur barang-barang yang bisa menjadi tempat penampungan air, dan mendaur ulang barang bekas.

Masyarakat juga dapat menaburkan bubuk larvasida (abate) ke tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, atau memelihara ikan pemakan jentik nyamuk seperti ikan guppy, dan ikan cupang, bisa juga penggunaan obat nyamuk, atau penggunaan kelambu, dan penanaman tanaman pengusir nyamuk.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *