Cirebon (BRS) – Ajang Jabar Ultra 2023 dengan rute dari Kota Bandung hingga Kota Cirebon telah usai. Lomba ultra maraton yang digelar Pemda Provinsi Jawa Barat atas inisiasi Dinas Pemuda dan Olahraga ini menuai beragam apresiasi dan kesan positif dari peserta yang telah menyelesaikan lomba dengan jarak tempuh 161 kilometer.
Fauzi Imdadur yang meraih juara pertama individu putra Jabar Ultra 2023 mengungkapkan, jalur yang dipilih pihak penyelenggara sangat bervariasi sehingga tidak membosankan bagi peserta.
“Treknya sangat menarik. Pertama-tama kita dimanjakan dengan tanjakan Cadas Pangeran lalu turun hingga berputar di kawasan Bandara Kertajati (Kabupaten Majalengka),” ucap Fauzi usai menerima hadiah di Stadion Bima, Kota Cirebon, Minggu (12/11/2023).
Titik start Jabar Ultra 2023 dimulai dari halaman Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (10/11/2023).
Rute lomba melintasi jalur arteri Kabupaten Sumedang, Kertajati Kadipaten, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Cirebon, dan finis di GOR Bima, Kota Cirebon.
“Cuaca di Kertajati cukup panas. Itu menjadi tantangan setiap pelari bagaimana menjaga dehidrasi agar tidak pusing. Namun setelah Majalengka turun hujan cukup deras dan itu menguras emosi saya dan mengganggu karena harus mengganti baju dan memanajemen nutrisi lagi hingga akhirnya finis pertama,” tuturnya.
Fauzi menilai, trek yang dilalui cukup asyk karena setiap kilometer mempunyai tantangan tersendiri yang membuat pelari menjadi tertantang.
“Ada ganjakan, turunan, panas dan hujan, masuk hutan, perkotaan, itu menjadi tantangan, tapi menyenangkan,” ujar pelari asal Yogyakarta itu.
Menurut Fauzi, keamanan bagi para peserta selama perjalanan pun relatif baik bahkan antusias masyarakat yang ingin melihat para pelari Jabar Ultra 2023 juga perlu diapresiasi.
“Banyak masyarakat yang menyambut para pelari. Kadang kita ditanyai oleh masyarakat yang melihat,” ungkapnya.
Hal yang sama dikemukakan Indah Junita, juara pertama individu putri Jabar Ultra 2023. Menurut Junita, pemandangan di sepanjang rute memanjakan mata pelari.
“Alam yang dilalui keren banget, terutama memasuki kilometer 120. Ada banyak gunung, kayak _layer-layer_, cakep banget,” ujar Indah.
Indah mengaku, tanjakan dan turunan serta cuaca yang panas menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh pelari di sepanjang rute yang dilalui.
“Rutenya ternyata berat sekali. Makanya perlu latihan yang rajin, juga ultra strategi dan mental,” kata Indah.
“Penyelenggaraan pun bagus banget. Mudah-mudahan Jabar Ultra ada lagi di tahun-tahun mendatang,” imbuhnya.
Begitu pula menurut pengakuan Arief Wismoyono dan Taofik Hidayat yang mampu menjadi tercepat untuk kategori Relay 2 (estafet) putra. Keduanya menilai bahwa Jabar Ultra 2023 dengan banyaknya tanjakan dan turunan serta cuaca yang panas sangat menantang bagi pelari.
“Rutenya naik turun tidak habis-habis. Cuaca yang dingin saat awal lari dan panas menjelang kilometer 80 sangat menantang,” aku Taofik, yang berperan sebagai pelari pertama.
Sementara itu, Arief mengungkapkan tantangan yang dihadapinya sebagai pelari kedua, yaitu cuaca panas, khususnya saat memasuki kawasan Kertajati, Kabupaten Majalengka.
“Menghadapi cuaca yang panas perlu strategi, nutrisi yang cukup serta fisik yang baik,” papar Arief.
Keduanya berharap Jabar Ultra bisa digelar pada tahun-tahun mendatang dengan hadiah yang lebih besar lagi.