Negara-negara Arab Akan Gelar Rapat Luar Biasa Bahas Krisis Saudi-Iran

[ad_1]

6ff0e653-aa79-43ee-8b3a-3fbec97679ff_169

Dewan Kerja Sama Teluk atau GCC yang beranggotakan negara-negara Teluk Arab berencana menggelar rapat luar biasa di Riyadh, Arab Saudi. Rapat ini dimaksudkan secara khusus membahas krisis Saudi-Iran.

Seperti dilansir Reuters, Rabu (6/1/2016), krisis Saudi-Iran dikhawatirkan berdampak buruk pada perundingan damai konflik Suriah yang berlangsung selama 5 tahun terakhir. Dalam konflik Suriah, Saudi mendukung kelompok pemberontak, sedangkan Iran mendukung rezim Presiden Bashar al-Assad.

Keraguan juga menyelimuti upaya mencapai solusi perdamaian dalam konflik Yaman, di mana koalisi militer yang dipimpin Saudi banyak membombardir kelompok pemberontak Houthi, yang merupakan sekutu Iran, selama 9 bulan terakhir.

“Menteri-menteri luar negeri negara-negara GCC akan menggelar rapat luar biasa di Riyadh pada Sabtu (9/1) …. untuk membahas reaksi atas serangan terhadap Kedutaan Besar Arab Saudi di Teheran dan Konsulat Saudi di kota Mashhad, Iran,” ucap Sekjen GCC, Abdullatif bin Rashid Al Zayani.

Otoritas Saudi yang didominasi Sunni mengeksekusi ulama Syiah terkemuka, Nimr Baqr al-Nimr pada Sabtu (2/1) atas dakwaan terorisme. Eksekusi mati itu menuai protes keras dan kecaman sejumlah negara, terutama yang didominasi Syiah.

Reaksi keras muncul di Iran, ketika Kedutaan Besar Saudi di Teheran dan juga Konsulat Saudi di Mashhad diserang demonstran yang marah atas eksekusi itu. Otoritas Saudi menanggapi serangan itu dengan memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran.

Langkah Saudi itu kemudian diikuti oleh Bahrain dan Sudan, sekutu dekat Saudi. Sedangkan Uni Emirat Arab dan Kuwait memutuskan menarik pulang Duta Besar masing-masing dari Iran. Dikhawatirkan krisis Saudi-Iran ini semakin memperdalam ketegangan sektarian di antara negara-negara Arab.

(nvc/ita)
Sumber : Detik.com

[ad_2]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *