SEPANJANG 2022, DAOP 2 TELAH MEMBERANGKATKAN LEBIH DARI 15 JUTA PELANGGAN

Bandung (BRS) – Kinerja positif kembali ditorehkan PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung di sepanjang 2022. Berbagai pencapaian kinerja berhasil dipenuhi dengan baik dan memuaskan.

Kini, di tahun baru 2023 yang penuh optimisme sekaligus tantangan, Daop 2 Bandung kembali siap melayani pelanggan setia Kereta Api (KA) dengan semangat dan harapan baru.

“Daop 2 Bandung mencatat peningkatan volume pelanggan yang signifikan pada tahun 2022, total yang sudah kami berangkatkan sebanyak 15.465.056 pelanggan,” ucap Manager Humas Daop 2 Mahendro Trang Bawono di ruang kerjanya di Bandung, Kamis (5/1/2023).

“Jumlah itu terdiri dari pelanggan KA kelas Eksekutif (1.082.260), kelas Bisnis (43.250), kelas Ekonomi (1.694.960), dan KA Lokal (9.824.116). Angka tersebut naik sebesar 132% dari tahun 2021, yakni sebanyak 6.646.729 pelanggan,” papar Mahendro.

Saat ditanya mengenai skema terjadinya peningkatan pelanggan di Daop 2 sepanjang 2022, Mahendro menjelaskan, kenaikan jumlah volume pelanggan umumnya disebabkan beberapa faktor, seperti adanya relaksasi aturan dari pemerintah terkait persyaratan perjalanan orang menggunakan moda transportasi KA.

Selain itu, lanjut Mahendro, pengoperasian 4 tambahan perjalanan KA yakni KA Baturaden Ekspress relasi Bandung – Purwokerto, KA Cikuray relasi Pasarsenen – Bandung – Garut, KA Ciremai Pagi serta KA Ciremai Sore relasi Bandung – Semarang Tawang turut meningkatkan jumlah volume pelanggan.

Mahendro juga menjelaskan mengenai angkutan barang. Menurutnya, KA angkutan baranv Daop 2 pada tahun 2022 mengalami peningkatan volume sebesar 43 persen dibandingkan tahun 2021.

“Untuk angkutan barang di tahun 2023, ditargetkan ada kenaikan 32 persen atau 85.950 ton, dimana realisasi tahun 2022 volume angkutan barang hanya 64.709 ton,” tutur Mahendro.

“Keberhasilan bisnis perkeretaapian ini tidak lepas dari segi pengoperasian dan sarana KA,” ungkap Mahendro.

Sementara itu, persentase keberangkatan KA pada tahun 2022, rata-rata mengalami keterlambatan 0 (nol) menit (99 persen) atau tepat waktu berangkat, dan untuk KA kedatangan rata-rata mengalami keterlambatan 2 (dua) menit (91 persen ketepatan tiba).

Hal ini, kata Mahendro, ada perbedaan dalam keterlambatan KA pada tahun 2021, rata-rata yaitu 0 menit untuk keberangkatan KA, dan 1 menit untuk kedatangan KA.

Kenaikan angka keterlambatan pada kedatangan KA ini umumnya disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya antrian KA, serta rekayasa pola operasi yg disebabkan oleh pembangunan jalur ganda pada lintas Gedebage – Haurpugur guna peningkatan fasilitas operasi yang memerlukan beberapa tahapan switchover persinyalan dan jalur ganda tersebut.

Sedangkan dari segi sarana KA, di tahun 2022, Daop mengalami penurunan angka gangguan sarana KA, khususnya sarana kereta dan lokomotif. Tercatat, terdapat 8 gangguan kereta dan 5 gangguan sarana lokomotif. Sedangkan tahun 2021 terdapat, 9 gangguan kereta dan 6 gangguan lokomotif.

Guna memberikan pelayanan prima kepada pengguna kereta api, fasilitas dan pelayanan di area stasiun pun ditingkatkan. Di tahun 2022 PT KAI Daop 2 Bandung mengujicobakan fasilitas Face Recognition Boarding Gate di Stasiun Bandung.

“Hadirnya Face Recognition Boarding Gate tersebut bertujuan untuk mempermudah pelanggan KA Jarak Jauh yang ingin naik kereta api, tanpa perlu repot-repot menunjukan berbagai dokumen seperti boarding pass fisik, e-boarding pass, KTP, ataupun dokumen vaksinasi,” terang Mahendro.

Diketahui, Face Recognition Boarding Gate merupakan fasilitas layanan boarding yang dilengkapi dengan kamera yang berfungsi untuk mengidentifikasi dan memvalidasi identitas seseorang melalui wajah yang datanya sudah diintegrasikan dengan data tiket kereta yang dimiliki hingga status vaksinasi pelanggan.

Untuk menikmati fasilitas tersebut, pelanggan harus melakukan satu kali registrasi di awal yang berlaku untuk selamanya. Registrasi dilakukan dengan menempelkan e-KTP pada alat e-KTP Reader kemudian menempelkan jari telunjuk kanan atau kiri pada pemindai yang ada di e-KTP reader.

Jika sudah melakukan registrasi, pelanggan tidak perlu lagi melakukan cetak boarding pass. Pelanggan dapat langsung menuju ke Face Recognition Boarding Gate jika waktunya sudah mendekati jam keberangkatan. Arahkan wajah ke mesin pemindai dan jika data tiket, identitas, dan syarat vaksinasi sudah sesuai, maka gate akan otomatis terbuka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *