DISKAR PB: MASYARAKAT HARUS PAHAM MITIGASI BENCANA

Bandung – Guna menguatkan peran kewilayahan agar mandiri dalam menanggapi bencana dan mengenali potensinya, Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung terus menyosialisasi mitigasi bencana. Harapannya, terbentuk Kelurahan Tangguh di Kota Bandung.

Kepala Seksi Mitigasi Bencana Diskar PB Kota Bandung, Amires Pahala mengakui, Diskar PB tidak dapat melakukan sosialisasi dan edukasi mitigasi bencana sendiri. Perlu peran serta semua elemen masyarakat, seperti dunia usaha, akademisi, relawan, hingga media massa.

Pengenalan terkait mitigasi bencana harus dimulai struktur terendah, yakni tingkat RT, RW, dan Kelurahan.

“Ke depannya, kami ingin coba membentuk Kelurahan Tangguh Bencana untuk meningkatkan pemahaman dan keterlibatan masyarakat dalam hal penanggulangan bencana,” ucap Amires di Auditorium Rosada Balai Kota Bandung, Kamis (14/10/2021).

Dikutip dari keterangan persnya, Amiresmengatakan, di Kota Bandung ada 5 dari 13 bencana alam yang dapat terjadi. Yakni gempa bumi, puting beliung, banjir, longsor, dan kebakaran. Sehingga Diskar PB bersama dengan Bappelitbang tengah menyusun Kajian Risiko Bencana (KRB).

“Kami telah menyusun dua KRB, yaitu terhadap bencana gempa dan banjir. Hasilnya kami akan sosialisasikan kepada masyarakat, agar kesiapsiagaan bencana itu bisa kami cegah,” katanya.

Dengan pengetahuan terkait mitigasi bencana, diharapkan masyarakat bisa mengurangi risiko bencana. Karena warga tidak bisa menghilangkan bencana, namun dapat mengurangi risikonya.

Prinsipnya, masyarakat dapat mengenali ancaman bencana, cara menyelematkan diri, dan tahu tempat yang bisa menyelamatkan atau jalur evakuasi beserta tempat evakuasinya.

Sementara itu, Kepala Seksi Tanggap Darurat dan Logistik Penanggulangan Bencana, Roby Darwan mengatakan, pada Januari-Oktober 2021 terjadi 10 kejadian bencana. Di antaranya, banjir, pohon tumbang, canopi roboh, evakuasi korban terjebak banjir, longsor, dan kirmir roboh.

“Sedangkan kebakaran terjadi 146 kejadian, untuk penyelamatan 444 penyelamatan. Selama 2 tahun ini untuk kejadian kebakaran berkurang, karena kebanyakan masyarakat diam di rumah. Untuk kebencanaannya akibat dari cuaca musim hujan,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *