WAGUB JABAR: DORONG TERUS PERKEMBANGAN PARIWISATA DI PERDESAAN

Purwakarta (BRS) – Objek wisata Pasir Langlang merupakan salah satu wisata alam hutan pinus yang terletak di Desa Pasir Muncang, Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta. Lokasinya terletak sekitar 5 kilometer dari arah Jalan Raya Cagak–Wanayasa (Legok Barong). Objek wisata ini tergolong baru karena baru diresmikan 1 April 2016. Objek wisata rintisan ini berada di kawasan hutan Perum Perhutani, tepatnya RPH Wanayasa, BKPH Cisalak, KPH Bandung Utara.

Selama ini, lokasi hutan itu menjadi tujuan wisata masyarakat sekitar dan pengunjung dari Kuningan, Indramayu, Bekasi, dan Purwakarta. Orang sekitar menyebutnya dengan nama Ujung Aspal.

Tempat wisata alam Pasir Langlang Panyawangan memiliki luas lahan sekitar 43 hektar, dan memiliki ciri khas tersendiri yang bisa membawa para pengunjung menikmati panorama alam yang eksotis serta pengalaman untuk beraktivitas di tengah-tengah hutan pinus. Deretan hutan pinus memberikan kesegaran dan kesejukan yang tidak bisa Anda temukan ketika berada di daerah perkotaan. Selain udara segar yang bisa Anda hirup, di sini juga bisa bebas mengambil foto dengan latar hutan pinus, pepohonan hijau dan rimbunnya hutan.

Dalam upayanya membangun Jawa Barat, Pemerintah Provinsi terus memeratakan pembangunan, meningkatkan laju perekonomian, serta menggali potensi wisata.

Saat meninjau Obyek Wisata Alam Pasir Langlang Kabupaten Purwakarta, Senin (4/11), Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, pihaknya terus menggali potensi wisata dengan memunculkan kekayaan atau keragaman produk lokal. Menurutnya, pariwisata memberikan multiplier effect, dengan adanya aktivitas wisata, ini akan memacu timbulnya kegiatan ekonomi lain.

Uu menambahkan, fasilitas, infrastruktur, dan aksesibilitas menuju lokasi wisata khususnya di wilayah perdesaan ikut menjadi salah satu fokus utama. Dan pihaknya pun telah melakukan survei terhadap kurang lebih 11 titik lokasi di wilayah perdesaan Jabar. Pada 2020, ditargetkan ada 10 objek wisata di pedesaan yang mulai dikembangkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *